kita bertengkar hebat semalam. pembicaraan kita memanas.
kamu masih sayang aku kan? kamu bilang kamu tidak akan pernah berkata pisah. tapi semalam apa yang terjadi? padahal bukan itu yang aku mau meski memang aku yang mengarahkan pembicaraan semalam menuju ke sana. aku berharap bukan itu jalan satu-satunya. aku takut. aku belum bisa mempercayaimu sepenuhnya setelah apa yang terjadi di hari kemarin. memang berat mempertahankanmu. tapi lebih berat lagi jika aku harus melepasmu. biarkan aku menangis namun tetap bersamamu. aku sudah tidak peduli lagi berapa banyak air mataku berjatuhan hanya karenamu. aku hanya mau kita tetap sama. biarkan aku dan kamu berusaha merubah kebiasaanku, kebiasaanmu, kebiasaan kita. yang terpenting kita tetap bersama.
Dung, tadi aku terpikirkan sesuatu lagi. aku ingin sekali bisa melupakanmu. tapi bagaimana caranya?? karena kenangan tentangmu begitu dalam. aku ingin lupa pada namamu, lupa pada rumahmu, lupa pada wajahmu, lupa pada suaramu, lupa pada nomor hapemu, lupa pada sikapmu, lupa pada semua hal tentangmu. tapi itu sulit, Dung. bagiku melupakanmu sama artinya dengan melupakan separuh dari hidupku dan melepaskan semangatku. biarkan aku bersaing denganmu, dengan hatiku sendiri... jaga aku selalu.. jaga hatiku..
semalam aku berkata, aku ingin minta dijodohkan saja dengan lelaki yang soleh, kaya raya, dan ikhlas menerima segala keadaanku apa adanya, lalu aku menikah dengannya. mungkin hanya itu cara satu-satunya agar aku bisa lepas darimu, Dung. apa kamu mau? aku mau walau aku sadar aku tidak akan sanggup.
kamu bingung dan serba salah kan setiap kali aku menangis? kamu selalu bertanya dengan mata berkaca-kaca, "Syifa pengennya gimanaa?" satu jawabannya. aku ingin kita menikah, Dung. nikahi aku. hilangkan semua ketakutanmu tentang pernikahan. aku tidak sanggup lagi berlama-lama bertahan dengan kita yang seperti ini. :'(
by. si Famysa, :'(
koment apa ya..
BalasHapusndak ah.
ndak erani koment
keep spirit ya mbak..
semangaaat ya mbak..
BalasHapuspasti ada jalan kok,,memang jalan terindah dan terbaik mungkin dengan menikah,,tapi terkadang laki2 memang masih sangat banyak pertimbangan untuk hal itu (ceritamu sama seperti yang pernah aku alami dan aku di posisi laki2..)
mampir lagi ya..
klik disini EPICENTRUM
makasih..:)
@Riva'i: iya makasih ya :)
BalasHapus@Rizki: terus jadinya kamu gimana tuh? hh.. galau juga ya ternyata jadi laki2 :D
Sure I follow you back - following now. :) xo
BalasHapusok, Minna :)
Hapusini syifa alumni smansa subang ya?
BalasHapusbaca postingannya hampir sama ya . sifatmu sama persis kaya aku . :(
aku juga lg berada dalam cerita sama seperti kamu . uh jadi pengen nulis hal serupa juga, tapi takut terbawa emosi dan suasana.. T___T
www.prettiestlady.blogspot.com
iya..
Hapushukhuk.. kayaknya rata2 cewek pada kayak gini deh. terlalu sibuk dengan perasaannya. hehe
tulis aja.. dengan menuliskannya pasti kamu bisa lebih plong. daripada bete gag jelas ke sekitar :)