Rabu, 20 Juni 2012

20 Juni 2012

teruntuk kamu yang sering membuatku menangis...
aku ingin bertanya padamu. apa sebenarnya kesalahanku sehingga membuatmu seringkali menyakitiku?
teruntuk kamu yang sering membuatku malas menjalani hari...
benarkah kamu sayang padaku? atau hanya sekedar kasihan? atau hanya karena kamu memang sangat baik pada semua orang?
dear.. kamu yang aku cintai...
sudah sering kukatakan, aku benci kamu.
kamu sudah terlalu banyak meninggalkanku, mengabaikanku demi orang lain. masih adakah waktu yang tersisa untukku barang sehari saja? biarkan kita bicara.. biarkan aku mendengarkanmu.. biarkan aku menatap sorot matamu.. biarkan aku menangis di hadapanmu jika memang itu bisa membuatmu senang.
dear.. kamu yang aku benci sekaligus kucintai...
maafkan karena harapanku terlalu tinggi terhadapmu. maafkan jika aku masih tidak bisa mengerti kamu.
dear... kamu...
kembalilah padaku :'(

Sabtu, 16 Juni 2012

17 Juni 2012

aku benci kamu. aku benci perasaanku sendiri. aku terlalu bergantung padamu. aku manja. aku sangat butuh kamu. aku tidak bisa sehari saja tanpa kamu. aku tidak bisa sehari saja kamu tinggalkan.
kamu ingin lebih jauh menyiksaku? membuatku menangis? membuatku sakit hati? membuatku cemburu? mudah saja, Dung.. lupakan aku sebentar saja maka aku akan tersiksa secara fisik dan bathin. 
aku keterlaluan ya? iya memang, mungkin. dan kamu lah yang membuatku jadi seperti ini.
aku benci status FBmu tentang profesionalitas. aku muak selalu ditinggalkan oleh orang yang amat kubutuhkan demi profesionalitas kerja. selalu aku yang dinomorduakan. selalu aku yang diberikan pengganti. kubilang padamu seperti itu. bahkan kubilang juga biasanya aku mendapat hadiah atau uang sebagai ganti dari profesionalitas itu. dan aku tidak mau berlaku seperti itu padamu karena aku tahu kamu akan jauh lebih tersiksa jika aku seperti itu. aku hanya ingin waktumu, temani aku... :'( 
kita sudah berjauhan oleh jarak. apa kamu mau menambah jauh jarak kita oleh kesibukan dan profesionalitasmu itu? 
selalu terpikir olehku bagaimana jika aku mencari penggantimu saja? tapi... itu tidak mungkin. mencari penggantimu hanya akan menyakiti hatiku juga hatimu. kecuali jika kamu sudah tidak cinta aku. 
kamu jahat selalu meninggalkanku, kamu tidak pernah ada waktu untukku, kamu tidak menjengukku ketika aku sakit, kamu tidak peduli pada perasaanku, kamu cuma peduli pada hidupmu. aku benci kamu!
kamu kasihan padaku? kamu bertanya kenapa aku mau hidup denganmu? karena aku tidak rela untuk melepaskanmu. aku ingin menikah denganmu. kamu sudah menyiksaku. aku juga ingin menyiksamu dengan cara seperti ini. aku sudah terlalu banyak sakit dan menangis karenamu. jadi aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja. 
aku benci pada perasaanku sendiri memang. entah kenapa aku begini.
aku kangen kamu, Dung.....

by. si Famysa, miss u so much

Jumat, 15 Juni 2012

15 Juni 2012

sibuk kerja
kamu sibuk kerja
kamu selalu sibuk kerja
kamu selalu sibuk kerja melulu

kerja selalu menjadi alasanmu untuk tidak bisa berlama-lama denganku. ah, aku sebal sama kamu, Dung! berhenti sajalah kau dari kerjamu. tengok aku. aku sedang sakit. aku butuh kamu :'(

by. si Famysa, need u so much

Rabu, 06 Juni 2012

06 Juni 2012

liburan kemarin bukan justru membuatku senang, tetapi sebaliknya. setiap hariiii kamu membuatku menangis.
ah. mungkin akunya saja yang cengeng! iya kan, Dung?!

hari Sabtu subuh, aku sms kamu menanyakan bagaimana kita menjemput temanmu yang baru datang dari Jakarta. hingga jam setengah 6 pagi, kamu belum juga balas smsku. sampai kemudian aku telepon kamu. kamu menjawab teleponku, dan dengan songongnya kamu berkata 'halo' sambil tertawa dan bilang "Ibank udah sama mereka di Malioboro, Syif. Syif ke sini ya.. ini tinggal nungguin Syifa aja." apaan banget sumpah. elu kagak bales sms gue tapi elu ngeduluin jemput temen lu langsung? dengan keadaan kesal aku pun langsung menuju Malioboro. ketika kamu menjulurkan tanganmu untuk menyalamiku, aku tidak menjabatnya. aku tidak mau, karena kamu selalu membuatku kesal saja.
siang harinya, amazing sekali kamu mau mengajakku makan di tempat kerjamu. itu pasti demi temanmu kan? sedangkan aku yang selama ini meminta hadiah diajak makan di tempat kerjamu, kamu tidak pernah mau mengabulkannya. alasannya malu. hah.
hari Minggu pagi di Parangtritis. aku sendirian duduk di tepi pantai. sedangkan kamu malah bergabung dengan temanmu dan pacarnya mendekati air. entah apa yang kamu lakukan bersama mereka. yang jelas aku sudah malas untuk menghampiri kalian. aku mencoba mengalihkan perhatian dengan memotret pemandangan sekitarku. padahal dalam hati aku meringis. tega-teganya kamu tidak menemaniku, bahkan tidak mengajakku untuk bergabung bersama kalian.
siang harinya di Borobudur. lihat temanmu! dia membawakan tas cangklong pacarnya, padahal itu tas wanita. sedangkan aku yang membawa tas gendongmu. kamu sama sekali tidak menawarkan diri untuk membawakan tasnya. kamu tahu kan hari itu panas dan melelahkan? kenapa harus menunggu hingga aku yang berkata, "bawa tuh ah tasnya!". kapan kamu bisa peka terhadapku, Dung? :'( padahal 4 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk bisa mengenal satu sama lain.
malam harinya di Malioboro. aku terus berjalan mendahului kalian. tanpa sadar ternyata kalian sudah berhenti di sebuah PKL. kamu dan temanmu memanggil-manggilku. Dung, kenapa hanya memanggil? sekedar memanggil saja temanmu juga bisa melakukannya. kenapa tidak mengejarku? :'( sungguh aku merasa sangat tidak dihargai. padahal aku berkorban datang ke Jogja untuk bisa ikut menemanimu menjadi guide bagi temanmu yang liburan di Jogja.
kekesalanku sudah tidak tertahankan lagi. aku menangis di sepanjang perjalanan ke Alun-alun Kidul. aku terus diam membisu walaupun kamu berusaha mengajakku mengobrol.
puncaknya ketika kamu mau naik mainan sepeda-motor-mobil-becak-an atau apalah itu namanya (entah aku tidak tahu karena bentuknya tidak jelas. aku masih cemberut dan membisu. hingga temanmu bertanya, "Syifa pernah naik kayak ginian sebelumnya di sini?" lalu aku jawab, "boro-boro. dianya diajak naik becak berdua aja gak pernah mau." hahahaa... jleb tuh makan omongan gue! kamu terlalu menyepelekan permintaanku. kamu tidak tahu bagaimana caranya romantis ya? kamu tahunya hanya cara untuk membuatku kesal dan menangis. ya, itu lah keahlianmu.
kamu sudah tahu kan, Dung.. aku mencoba sekuat tenaga untuk tetap tersenyum demi kamu. aku mencoba untuk memberimu saran ketika kamu membeli sepatu. padahal aku sangat ingat dulu, setiap kali aku memintamu mengantarku membeli sepatu, kamu akan langsung bete jika aku terlalu lama memilih-milih. bahkan kamu sama sekali tidak membantuku menentukan pilihan sepatu mana yang cocok untukku. aku jadi berpikir tidak akan memintamu mengantarku membeli sepatu lagi. kamu juga egois, Dung. andai kamu menyadari hal itu..
Dung, aku minta maaf atas kejadian selimut dan terlelap di motor kemarin. aku menangis, aku kesal, aku bertahan, karena aku sayang padamu, dan karena aku tahu sebenarnya kamu juga sayang bahkan amat sayang padaku. hanya kita sering salah bertindak dan menafsirkan arti sayang itu. maafkan aku, Dungdung...

by. si Famysa, sayang kamu