Kamis, 24 Mei 2012

24 Mei 2012

lagi-lagi aku tidak bisa menahan rasa cemburuku. sepertinya aku cemburu pada setiap langkah kakimu, pada setiap desah nafasmu, pada setiap detik waktumu. entahlah mengapa, Dung.
jujur aku tersiksa, sangat tersiksa dengan watakku sendiri, aku yang selalu berlaku seperti ini padamu. bahkan berkali-kali kita nyaris pisah hanya karena cemburuku. hah!
seminggu ini aku sering marah-marah padamu. berawal dari kepulanganmu ke kampung halaman. aku takut mendengar kabar bahwa kamu jadi pindah ke Selatan Jawa Barat. lalu si merah menyambangiku, ini membuat keadaan hatiku semakin tak karu-karuan. lalu ada teman kita yang membuatku kesal. lalu kamu sms aku dengan nomor baru tanpa nama. jelas aku kesal walaupun sebenarnya aku tahu itu kamu. aku tanya kenapa kamu ganti nomor, kamu jawab karena ingin mengikutiku, punya 2 nomor hape. dengan sedikit candaan padahal kesal, aku balas smsmu 'oh hape baru. selamat ya." dan kamu menjawab "makasih". oh, berarti memang benar kamu membeli hape baru kan. tapi kamu tidak pernah cerita sebelumnya padaku bahwa kamu ingin atau akan membeli hape baru. sepele bukan? tapi bagiku ini hal yang sangat luar biasa. di sini lah terbukti keberadaanku di hatimu itu ada di level mana. masih rendah! dan aku tak suka. lalu kamu bilang ingin membuat FB baru karena FBmu terdahulu dibobol orang yang tidak bertanggung jawab. aku sih lebih menghendaki kamu tidak usah membuat FB lagi. karena FBmu adalah sumber kecemburuan-kecemburuanku. kamu keukeuh. dan berlanjut lah kekesalanku di FB barumu. lalu aku melihat ada foto-fotomu di suatu tempat yang aku kenal, kurasa itu foto baru. tapi kapan kamu ke sana? hingga akhirnya aku teringat waktu kamu pulang kampung, kamu main dengan teman kita. kamu bilang padaku hanya mau membeli peuyeum di kota. tapi nyatanya kamu main-main ke sana-ke mari dulu. kamu tahu aku benci hal itu bukan, Dung!? lalu... lalu... lalu... bahkan aku sampai tak ingat kekesalan dan kecemburuan apa lagi yang datang padaku akhir-akhir ini.
kamu memintaku agar berubah, agar tidak terlalu cemburuan. tapi apakah kamu sudah bisa berubah seperti yang aku inginkan? belum, Dung! dan aku tahu kita sekarang sedang sama-sama keras kepala, sama-sama egois.
aku bingung. akan seperti apa kita ke depannya? aku semakin koleris dan kamu menjadi koleris. sudahlah. aku capek. tak usah terlalu dipikirkan. walau pada kenyataannya aku terlalu membuang-buang waktu untuk memikirkanmu. 

by. si Famysa, ...

4 komentar:

  1. Perbedaan sekecil apapun jika dengan kefanatikan luar biasa akan menghancurkan hubungan yang telah terjalin dengan baik. Apapun yang kita hadapi jika diselesaikan dengan kepala dingin akan mendapat solusi yang terbaik..... Saling instrokfeksi diri masing2 kayaknya lebih bagus.
    Maaf kalau ada kata2ku yang menyinggung atau tidak berkenang. Saya hanya belajar dari apa yang kulihat dan apa yang kulalui.... Salam kenal....

    BalasHapus