Kamis, 31 Mei 2012

31 Mei 2012

kita bertengkar hebat semalam. pembicaraan kita memanas. 
kamu masih sayang aku kan? kamu bilang kamu tidak akan pernah berkata pisah. tapi semalam apa yang terjadi? padahal bukan itu yang aku mau meski memang aku yang mengarahkan pembicaraan semalam menuju ke sana. aku berharap bukan itu jalan satu-satunya. aku takut. aku belum bisa mempercayaimu sepenuhnya setelah apa yang terjadi di hari kemarin. memang berat mempertahankanmu. tapi lebih berat lagi jika aku harus melepasmu. biarkan aku menangis namun tetap bersamamu. aku sudah tidak peduli lagi berapa banyak air mataku berjatuhan hanya karenamu. aku hanya mau kita tetap sama. biarkan aku dan kamu berusaha merubah kebiasaanku, kebiasaanmu, kebiasaan kita. yang terpenting kita tetap bersama.
Dung, tadi aku terpikirkan sesuatu lagi. aku ingin sekali bisa melupakanmu. tapi bagaimana caranya?? karena kenangan tentangmu begitu dalam. aku ingin lupa pada namamu, lupa pada rumahmu, lupa pada wajahmu, lupa pada suaramu, lupa pada nomor hapemu, lupa pada sikapmu, lupa pada semua hal tentangmu. tapi itu sulit, Dung. bagiku melupakanmu sama artinya dengan melupakan separuh dari hidupku dan melepaskan semangatku. biarkan aku bersaing denganmu, dengan hatiku sendiri... jaga aku selalu.. jaga hatiku..
semalam aku berkata, aku ingin minta dijodohkan saja dengan lelaki yang soleh, kaya raya, dan ikhlas menerima segala keadaanku apa adanya, lalu aku menikah dengannya. mungkin hanya itu cara satu-satunya agar aku bisa lepas darimu, Dung. apa kamu mau? aku mau walau aku sadar aku tidak akan sanggup.
kamu bingung dan serba salah kan setiap kali aku menangis? kamu selalu bertanya dengan mata berkaca-kaca, "Syifa pengennya gimanaa?" satu jawabannya. aku ingin kita menikah, Dung. nikahi aku. hilangkan semua ketakutanmu tentang pernikahan. aku tidak sanggup lagi berlama-lama bertahan dengan kita yang seperti ini. :'(

by. si Famysa, :'(

Selasa, 29 Mei 2012

29 Mei 2012

statusmu beberapa hari yang lalu seperti ini, "dosen psikologiku bilang gini. 'pertengkaran rumah tangga juga bisa terjadi karena cinta, sangat cinta dan sayang. penyebabnya karena pasangan kita tidak pandai mengekspresikan perasaan cinta itu dengan benar'."
ahahaa menyindirku sekali itu ya? :D 
but for this statement, i want to say thank you so much to you... :)

by. si Famysa, :)

Kamis, 24 Mei 2012

24 Mei 2012

lagi-lagi aku tidak bisa menahan rasa cemburuku. sepertinya aku cemburu pada setiap langkah kakimu, pada setiap desah nafasmu, pada setiap detik waktumu. entahlah mengapa, Dung.
jujur aku tersiksa, sangat tersiksa dengan watakku sendiri, aku yang selalu berlaku seperti ini padamu. bahkan berkali-kali kita nyaris pisah hanya karena cemburuku. hah!
seminggu ini aku sering marah-marah padamu. berawal dari kepulanganmu ke kampung halaman. aku takut mendengar kabar bahwa kamu jadi pindah ke Selatan Jawa Barat. lalu si merah menyambangiku, ini membuat keadaan hatiku semakin tak karu-karuan. lalu ada teman kita yang membuatku kesal. lalu kamu sms aku dengan nomor baru tanpa nama. jelas aku kesal walaupun sebenarnya aku tahu itu kamu. aku tanya kenapa kamu ganti nomor, kamu jawab karena ingin mengikutiku, punya 2 nomor hape. dengan sedikit candaan padahal kesal, aku balas smsmu 'oh hape baru. selamat ya." dan kamu menjawab "makasih". oh, berarti memang benar kamu membeli hape baru kan. tapi kamu tidak pernah cerita sebelumnya padaku bahwa kamu ingin atau akan membeli hape baru. sepele bukan? tapi bagiku ini hal yang sangat luar biasa. di sini lah terbukti keberadaanku di hatimu itu ada di level mana. masih rendah! dan aku tak suka. lalu kamu bilang ingin membuat FB baru karena FBmu terdahulu dibobol orang yang tidak bertanggung jawab. aku sih lebih menghendaki kamu tidak usah membuat FB lagi. karena FBmu adalah sumber kecemburuan-kecemburuanku. kamu keukeuh. dan berlanjut lah kekesalanku di FB barumu. lalu aku melihat ada foto-fotomu di suatu tempat yang aku kenal, kurasa itu foto baru. tapi kapan kamu ke sana? hingga akhirnya aku teringat waktu kamu pulang kampung, kamu main dengan teman kita. kamu bilang padaku hanya mau membeli peuyeum di kota. tapi nyatanya kamu main-main ke sana-ke mari dulu. kamu tahu aku benci hal itu bukan, Dung!? lalu... lalu... lalu... bahkan aku sampai tak ingat kekesalan dan kecemburuan apa lagi yang datang padaku akhir-akhir ini.
kamu memintaku agar berubah, agar tidak terlalu cemburuan. tapi apakah kamu sudah bisa berubah seperti yang aku inginkan? belum, Dung! dan aku tahu kita sekarang sedang sama-sama keras kepala, sama-sama egois.
aku bingung. akan seperti apa kita ke depannya? aku semakin koleris dan kamu menjadi koleris. sudahlah. aku capek. tak usah terlalu dipikirkan. walau pada kenyataannya aku terlalu membuang-buang waktu untuk memikirkanmu. 

by. si Famysa, ...

Senin, 14 Mei 2012

14 Mei 2012

pagi-pagi sekali aku sms kamu. tapi kamu tidak juga membalasnya sampai aku berangkat kuliah. ketika menjelang dzuhur, kamu baru sms aku. kamu bilang '...maaf, Teh.. Ibank berantakan hari ini.' aku bertanya 'berantakan gimana?'. kamu jawab kalau hari ini kamu mengerjakan tugas kuliah dadakan. kamu tidak tahu sebelumnya jika hari ini ternyata ada tugas. teman-temanmu tidak memberi tahu karena kamu sendiri lupa bertanya pada mereka. kamu terlalu loyal pada pekerjaanmu. padahal tujuan utamamu bekerja adalah supaya bisa kuliah. lantas jika seperti ini adanya, apa prioritasmu pada saat ini, Dung?
kamu bela-belain kerja dari pagi sampai malam hanya karena waiter lainnya sakit dan tidak bisa masuk, walaupun tanpa ada perintah dari bos. pertanyaanku, 'benarkah mereka (waier lainnya) sakit?'. kamu terlalu sadar diri dan terlalu baik. dan aku sudah terlalu sering mengatakan hal itu. bisa jadi kebaikanmu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab bukan? apakah kamu tidak pernah berpikir sejauh itu? hmm mungkin tidak ya. karena kamu terlalu baik sedangkan aku terlalu kejam.
ketika beberapa hari yang lalu kamu memutuskan untuk rela bekerja terus tanpa libur selama 2 minggu berturut-turut, ketika kemarin kamu memutuskan untuk bekerja dari shift pagi sampai shift malam, aku hanya berkata, 'kamu berhak menolak!'. kenapa kamu berhak menolak? karena itu bukan kewajibanmu, dan itu di luar tanggung jawabmu. lalu kamu bilang 'Ibank gak tega nolak perintah, permintaan tolong, dan gak tega nolak Syifa..' lantas aku timpali 'bukannya kamu sering menolakku berkali-kali? lalu aku marah dan kesal. namun kemudian aku akan baik lagi padamu kan? dan kamu juga masih bisa hidup kan walaupun aku sedang marah.' kenapa kamu tidak bisa bersikap seperti itu juga pada orang lain? pada tempat kerjamu terutama. ah, kamu memang terlalu baik dan terlalu mendiskriminasiku.
Dung, kamu masih mempunyai dunia lain selain dunia kerja bukan? dunia kuliah, dunia santai, dunia kita.. mau bagaimana jadinya dunia-duniamu yang lain jika kamu terlalu "kelewat" loyal pada pekerjaanmu?? bukan aku menyalahkanmu, Dungdung... tapi satu yang harus kamu ingat, masih ada hal lain yang membutuhkan perhatianmu selain pekerjaan. ingat manajemen waktu! jangan terlalu baik dan nrimo lah. walau memang begitu lah sifatmu.
sifat kita sangat berlawanan ya.. waktu aku bilang jangan terlalu baik, kamu bilang kamu tidak bisa. lantas aku menambahkan, 'jangan terlalu baik pada orang lain sampai-sampai kamu mengorbankan dirimu sendiri'. karena sukses pun menurutku tidak akan bisa diraih dengan sifat seperti itu. kamu harus tegas, Dung! sedikit egois tidak ada salahnya kok. bahkan orang-orang sukses pun pasti sering berlaku egois demi meraih kesuksesannya. biarkan tanganmu yang menggenggam sang waktu dan masa depan, bukan justru sebaliknya waktu dan masa depan lah yang menggenggammu. 
aku peduli padamu, Dung. makanya aku selalu mengeluh ketika kamu kerja tidak sesuai dengan waktumu, ketika kamu mengerjakan apa yang sepertinya di luar tugasmu. itu aneh, Dung.. aku tidak mau orang-orang menganggap kebaikanmu sebagai celah agar bisa terus dimanfaatkan. aku tidak rela!
mungkin ini lah alasan kenapa Allah mempersatukan kita. kamu terlalu baik, aku terlalu kejam. kita seperti puncak dan lembah gunung. si puncak terlalu angkuh dan sulit untuk digapai, sedangkan si lembah terlalu baik dan welcome pada siapa pun yang mengunjunginya. jika ini memang bisa mempersatukan kita, aku berharap agar kita bisa saling melengkapi.

by. si Famysa, ngantuk -.-

Jumat, 11 Mei 2012

11 Mei 2012

aku pencemburu. kamu tahu itu. 
hari ini aku teringat kisah Layla Majnun yang pernah kubaca dari novel yang kau beri sebagai kado ulang tahunku. Majnun berjalan sambil melamun dan mendendangkan syair tentang Layla. Majnun berjalan tanpa tahu arah. Majnun lupa orang tua dan orang-orang yang menyayanginya. Majnun terus berjalan meski terseok, meski baju yang ia kenakan sudah compang-camping. Majnun tidak peduli akan pandangan orang-orang terhadapnya. dia hanya memikirkan Layla, sang kekasih hatinya. 
sejak awal membaca, kupikir si pengarang berlebihan dalam menggambarkan keadaan Majnun hingga separah itu hanya karena cintanya pada Layla. namun pikirku dulu salah. karena aku sedang lupa bagaimana rasanya sakit hati dan menderita karena cinta. cinta padamu tentu saja, Dung. aku tidak nafsu makan, aku malas bepergian. yang kulakukan hanya mematut diri di depan laptop sambil bercerita dengan hatiku sendiri. aku sedang kecewa. 
statusku hari ini seperti ini: "sudah berkali-kali kubilang, aku tak suka :'( pergi saja sekalian dari hidupku jika terus begitu dan begitu lagi!". tentu saja itu ditujukan untukmu, Dung. aku tersiksa oleh perasaanku sendiri. padahal mungkin kamu tidak akan pernah merasakan hal serupa denganku. aku sedih karena perasaanku yang terkadang, atau bahkan sering kamu artikan sebagai hal sepele. itu tidak sepele, Dung! aku memang seperti ini. aku pencemburu. makanya aku sering bilang padamu, tinggalkan aku kalau kamu tidak bisa mengerti aku yang pencemburu. tapi kamu tidak juga pergi :'(
mungkin kamu anggap aku lebay. iya kan? tapi memang begini lah aku. aku tidak pernah mau mengalah, aku terlalu egois dan pencemburu. aku tidak mau membebanimu dengan perasaanku, karena aku menyayangimu. aku ingin kamu bahagia denganku. tapi jika pada kenyataannya kita terus saling menyakiti, apa lagi yang pantas untuk dilanjutkan?
kini aku seperti Majnun, Dungdung. aku diam, tidak ada senyum sekali hari ini, apalagi tawa. aku tidak bergairah. aku tersiksa lagi oleh diriku sendiri.
kamu baru sms satu kali. aku sengaja tidak membalasnya. aku ingin belajar hidup tanpamu. aku ingin menguji diriku sendiri, apakah aku kuat tanpa ada kamu dalam hari-hariku. aku sombong ya, Dung. tapi ini kulakukan karena aku tidak mau kita lebih banyak tersiksa. biarkanlah kamu bebas tanpa aku, agar kamu bisa melakukan apa pun sesuka hatimu.
maafkan aku. aku tidak sanggup lagi.

by. si Famysa, :'(