tiba-tiba pikiran itu terlintas lagi.
Radit dan Jani. Aya dan Azam (Para Pencari Tuhan).
entah kenapa aku merasa kisah antara aku dan kamu akan seperti dua kisah cinta di atas.
jika dipisahkan akan seperti Radit dan Jani. dari luar terlihat mereka memang lebih baik setelah berpisah dan hidup masing-masing. namun siapa yang tahu ternyata ada rindu di sana. ada rindu yang amat dalam antara keduanya. rindu yang harus selalu dipendam dan hanya bisa disalurkan lewat lelehan air mata.
jika dilanjutkan untuk terus bersama akan seperti Aya dan Azam. sama saja seperti Radit dan Jani, hanya terlihat apik dari luarnya saja ketika mereka akhirnya bisa bersatu setelah melewati berbagai godaan. namun di tengah kehidupan rumah tangga mereka, ada segumpal rasa tidak nyaman. alasannya karena satu hal: orang ketiga. Aya jadi malas memberikan kelembutannya kepada Azam. yang terlihat hanya Aya yang keras kepala, tangguh, dan mandiri. padahal sebenarnya Aya sangat mencintai Azam. Aya hanya merasa ia tidak pantas menunjukkan cintanya kepada Azam ketika ada wanita lain di hati Azam. tidak adil memang. lagi-lagi, cinta hanya bisa tersalurkan lewat lelehan air mata.
ah. dua-duanya sama-sama membuat sesak. menjadi Jani atau Aya? aku tidak mau jadi kedua-duanya.