ketika cahaya mulai menyusup, dan sedikit demi sedikit, perlahan-lahan ia terang-benderang. aku justru merasa pusing dan kegelapan. namun ketika cahaya itu pergi meninggalkanku, sekuat tenaga aku berlari mengejarnya, mencari-cari jalan mana pun agar bisa kutemukan lagi cahaya itu.
mau menjemput cahaya atau mau tinggal dalam kegelapan?
mau melupakan cahaya dan mencari pencahayaan lain suatu waktu atau tetap berlama-lama dengan cahaya yang menyilaukan ini?
aku membutuhkan yang lain... selain cahaya itu...
entah dari mana keraguan ini datang untuk menyambut cahaya itu...
cahaya... ia sedang redup di sini.
masih bertanya2 maksud dari tulisannya.....
BalasHapusgag ada jawabannya mba. hehehe
HapusCahaya yang secukupnya bisa sebagai penerangan, cahaya yang berlebihan akan terasa panas dan menyilaukan :)
BalasHapusya, memang :)
Hapusmaka tenang lah, dan biarkan hatimu melentera, memutuskan cahaya mana yang ia inginkan
BalasHapusgood input. thanks dear Aul :)
Hapuskata-katanya keren :)
BalasHapuswah terharu.. huhuu
Hapusmakasiih :)
apa yang membuatmu ragu menjemput cahaya?
BalasHapussudah, nggak usah ragu *saran asal*
^_^
iya bener yaa... tinggal jemput aja padahal *respon asal juga* :P
Hapusso sweett
BalasHapus:)
Hapusberarti kamu butuh cahaya yang sedang2 aja, hehehe :)
BalasHapusiya mungkin kak ndi :)
Hapussyifaaaaaaaaaaa :''
BalasHapusMba nikeeeen :*
Hapus